Fery dikenal sebagai sosok yang karismatik di panggung pewayangan. Selama puluhan tahun, ia mendedikasikan hidupnya untuk melestarikan budaya Jawa melalui seni wayang kulit. Suara khasnya, penguasaan cerita Mahabharata hingga Ramayana, dan kemampuannya memikat penonton membuatnya dihormati di berbagai daerah.
Namun, seiring perjalanan waktu, Fery mulai merasakan penurunan stamina. Panggung besar, perjalanan jauh, dan tuntutan fisik membuatnya berpikir untuk mencari jalur baru. Setelah pensiun dari dunia pewayangan, ia tidak langsung beristirahat. Justru, ia menemukan tantangan baru yang tak kalah seru: mahjong.
2. Pertemuan Pertama dengan Mahjong
Awalnya, Fery hanya mengenal mahjong sebagai permainan iseng yang dimainkan beberapa kawannya di sela acara keluarga. Namun, saat ia mencoba, sesuatu dalam dirinya tergugah. Pola strategi, fokus, dan perhitungan matang dalam permainan ini ternyata mirip dengan konsentrasi yang ia butuhkan saat menjadi dalang.
Bagi Fery, mahjong bukan sekadar permainan meja. Ia menganggapnya sebagai seni strategi, di mana intuisi, logika, dan pengalaman berpadu menjadi satu. “Setiap ubin punya cerita, sama seperti tokoh wayang,” ujarnya.
3. Proses Belajar dan Tantangan
Tak mudah bagi Fery untuk langsung menjadi pemain mahjong kawakan. Ia harus belajar dari nol—mengenali jenis ubin, aturan dasar, teknik mengatur tangan, hingga membaca strategi lawan.
Fery mengikuti komunitas lokal, membaca buku panduan, dan menonton pertandingan profesional. Ia bahkan mengaitkan filosofi wayang dengan strategi mahjong:
Kesabaran Bima untuk menunggu momen tepat.
Kecerdikan Arjuna dalam membaca langkah lawan.
Kebijaksanaan Semar untuk tetap tenang meski ditekan.
Melalui dedikasi tersebut, perlahan kemampuan Fery meningkat pesat. Ia mulai memenangkan pertandingan demi pertandingan, hingga dijuluki sebagai salah satu pemain senior paling berpengaruh di lingkaran komunitasnya.
4. Dari Hiburan ke Prestasi
Perjalanan Fery di dunia mahjong bukan hanya sekadar hobi. Ia mulai mengikuti turnamen antar-komunitas, bahkan tingkat nasional. Beberapa kali ia berhasil meraih gelar juara, menjadikannya sorotan baru di kalangan pecinta mahjong.
Kemenangan demi kemenangan membuat namanya semakin diperhitungkan. Media lokal mulai menyoroti kisah unik ini: seorang mantan dalang pewayangan yang kini bersinar di dunia mahjong. Perjalanan hidupnya membuktikan bahwa usia bukanlah penghalang untuk terus berprestasi dan menemukan jati diri baru.
5. Filosofi Hidup: Wayang dan Mahjong
Yang membuat Fery berbeda adalah caranya memaknai permainan. Ia tak sekadar mengejar kemenangan, melainkan menyisipkan nilai kehidupan yang ia bawa dari panggung wayang.
Menurutnya, wayang mengajarkan tentang keseimbangan, antara terang dan gelap, menang dan kalah. Hal ini serupa dengan mahjong, di mana setiap permainan bukan hanya soal keberuntungan, tapi juga bagaimana seseorang mampu mengendalikan emosi, menata strategi, dan menerima hasil dengan lapang dada.
Fery sering memberi wejangan kepada pemain muda:
“Jangan hanya mengejar kemenangan. Pahami alurnya, nikmati setiap langkahnya, karena di situlah letak kebijaksanaan.”
6. Ajakan untuk Bergabung dalam Perjalanan Mahjong
Kisah Fery menginspirasi banyak orang untuk mencoba dunia mahjong. Dari seorang dalang yang pensiun, ia membuktikan bahwa setiap orang bisa menemukan jalan baru yang sama-sama membahagiakan.
Kini, Fery aktif mengajak masyarakat untuk bergabung dalam komunitas mahjong yang ia bina. Bukan hanya untuk berkompetisi, tetapi juga sebagai ruang belajar, silaturahmi, dan pelestarian budaya bermain yang penuh filosofi.
Jika Anda ingin merasakan pengalaman seru, membangun strategi, sekaligus menjalin persahabatan baru, inilah saatnya untuk bergabung dalam dunia mahjong bersama Fery dan komunitasnya. Siapa tahu, dari sekadar hobi, Anda juga bisa menemukan perjalanan hidup baru yang tak kalah berharga.
Bonus